Penemu Beras Plastik Menangis Dituding Sebarkan Isu
Dewi Septiani sedih. Dia dituding sengaja menyebarkan isu beras plastik yang dia beli dari pasar. Padahal pedagang bubur dan nasi ini hanya ingin memberi informasi kepada masyarakat soal beras yang ditemuinya.
Dewi membantah keras tuduhan bahwa dirinya dijadikan alat untuk menyebarkan isu ini. Ketika ditemui di warung miliknya di Perumahan Mutiara Gading Timur, Kota Bekasi, sambil terisak Dewi kembali mengungkapkan temuannya soal beras plastik tersebut.
"Saya kecewa dengan tudingan miring seperti itu. Saya hanya ingin mengetahui ada apa dengan beras saya," katanya , sambil terisak.
Menurut Dewi, dia tidak punya niat untuk menjatuhkan orang lain. Dia juga tidak tahu kalau masalah ini akan menjadi besar. Soal uji laboratorium yang akhirnya berbeda, Dewi mengaku hanya bisa pasrah. Dia menyerahkan semua kepada pihak terkait, yakni Polri dan BPOM.
Tapi dia kembali menegaskan tidak punya niat menyebarkan teror dan membuat masyarakat panik karena mempublikasikan temuan beras yang tak lazim itu. Temuan yang diunggah ke media sosial menurutnya adalah ungkapan hati seorang konsumen. Tujuannya agar kasus yang dialaminya tidak menimpa orang lain.
"Saya unggah ke media sosial karena saya aware (peduli), enggak ada maksud lain, apalagi untuk menyudutkan seseorang," katanya.
Sementara itu, salah satu pedagang beras di Pasar Perumahan Mutiara Gading Timur, juga bingung dengan hasil uji laboratorium yang berbeda terkait beras plastik.
"Kami sedikit lega, tapi juga bingung hasil yang beda seperti itu," ujar Wiliam saat ditemui di toko beras miliknya.
Wiliam juga berharap agar rekannya Sembiring, yang diduga menjual beras plastik kepada Dewi dapat kembali berdagang, jika memang hasilnya tidak terbukti.
"Kami berharap Pak Sembiring segera membuka lagi toko berasnya," kata Wiliam.
Dewi membantah keras tuduhan bahwa dirinya dijadikan alat untuk menyebarkan isu ini. Ketika ditemui di warung miliknya di Perumahan Mutiara Gading Timur, Kota Bekasi, sambil terisak Dewi kembali mengungkapkan temuannya soal beras plastik tersebut.
"Saya kecewa dengan tudingan miring seperti itu. Saya hanya ingin mengetahui ada apa dengan beras saya," katanya , sambil terisak.
Menurut Dewi, dia tidak punya niat untuk menjatuhkan orang lain. Dia juga tidak tahu kalau masalah ini akan menjadi besar. Soal uji laboratorium yang akhirnya berbeda, Dewi mengaku hanya bisa pasrah. Dia menyerahkan semua kepada pihak terkait, yakni Polri dan BPOM.
Tapi dia kembali menegaskan tidak punya niat menyebarkan teror dan membuat masyarakat panik karena mempublikasikan temuan beras yang tak lazim itu. Temuan yang diunggah ke media sosial menurutnya adalah ungkapan hati seorang konsumen. Tujuannya agar kasus yang dialaminya tidak menimpa orang lain.
"Saya unggah ke media sosial karena saya aware (peduli), enggak ada maksud lain, apalagi untuk menyudutkan seseorang," katanya.
Sementara itu, salah satu pedagang beras di Pasar Perumahan Mutiara Gading Timur, juga bingung dengan hasil uji laboratorium yang berbeda terkait beras plastik.
"Kami sedikit lega, tapi juga bingung hasil yang beda seperti itu," ujar Wiliam saat ditemui di toko beras miliknya.
Wiliam juga berharap agar rekannya Sembiring, yang diduga menjual beras plastik kepada Dewi dapat kembali berdagang, jika memang hasilnya tidak terbukti.
"Kami berharap Pak Sembiring segera membuka lagi toko berasnya," kata Wiliam.
0 komentar: